Thursday, April 09, 2009

Kartini dan Politik Etis


Diskusi Kartini memang menarik sangat. Sri yang kemarin ngisi Kamisan banyak cari info di internet. Dia menemukan sebuah diskusi yang kayaknya sudah usang buat sebagian orang, bahwa sosok Kartini itu tidak bisa lepas dari kepentingan politik etis pemerintahan kolonial Belanda.

Bahkan, ada yang mencurigai bahwa surat-suratnya banyak yang direkayasa (atau minimal disensor dan bahkan ditambah-tambahi) oleh Nyonya Abendanon atas instruksi pemerintahan Belanda. Dan memang, konon ada seorang guru besar dari UI yang memeriksa kelogisan surat-surat Kartini: bila betul beratus-ratus halaman itu semua dikerjakan Kartini dalam empat tahun pada akhir hayatnya, hebat sekali! Tapi, mungkinkah seluar biasa itu?

Ya, dan ini memang sangat menarik. Ada buku terbitan Asy Syaamil tahun 2001 soal Kartini. Judulnya Tragedi Kartini: Sebuah Pertarungan Ideologis, kalau taksalah. Buku kecil dan tipis karya Asma Karimah itu saya rasa bagus dibaca buat melengkapi pengetahuan kita soal Kartini. Terutama tentang kaitannya dengan Islam.

Ya, saya kira memang wajar Belanda punya kepentingan besar kepada Kartini. Dan tentu diskusi akan menarik kalau dirembetkan kepada pejuang perempuan lainnya di Nusantara: Cut Nyak Din, Dewi Sartika, misalnya. Pasti banyak orang yang sudah membahas hal ini.

Wildan
---yang jatuh cinta pada Kartini :)